Wednesday, December 15, 2010

Mengurai Larut


Bulan telah keliwat ke barat,

Angin mulai beralih lirih

Tapi aku tetap tersesat disini

Melulur diriku sendiri yang terbawa di mimpimu

Kulantunkan nada-nada sesukaku

Mengerca simponi yang kau pancarkan

Kugerakkan kembali laju asmara

Melumpuhkan denyut-denyut kekosongan

Kukerjakan apa yang tak boleh kulakukan

Kucoba apa yang membuatmu benci

Kuminum sedikit kopi pahitku

Kusulut puntung disela jariku

Perih di perutku berhasil menarikmu ke sini

Asap-asap menebar dan mengembalikan sosokmu

Bukan apa, ini hanya sekedar penyakit malam

Dimana sepi dalam larut selalu mengusikku

Dengan dingin dan kerinduan.

Blitar, 28 Agustus ‘10

01:23 WIB

No comments:

Post a Comment