Bulan telah keliwat ke barat,
Angin mulai beralih lirih
Tapi aku tetap tersesat disini
Melulur diriku sendiri yang terbawa di mimpimu
Kulantunkan nada-nada sesukaku
Mengerca simponi yang kau pancarkan
Kugerakkan kembali laju asmara
Melumpuhkan denyut-denyut kekosongan
Kukerjakan apa yang tak boleh kulakukan
Kucoba apa yang membuatmu benci
Kuminum sedikit kopi pahitku
Kusulut puntung disela jariku
Perih di perutku berhasil menarikmu ke sini
Asap-asap menebar dan mengembalikan sosokmu
Bukan apa, ini hanya sekedar penyakit malam
Dimana sepi dalam larut selalu mengusikku
Dengan dingin dan kerinduan.
Blitar, 28 Agustus ‘10
01:23 WIB
No comments:
Post a Comment